EMPOWERING MADRASA BY INTEGRATING PESANTERN CONCEPT AND MADRASA CURRICULUM TO FACE THE GLOBAL CONTEXT
AS FOUND IN MI AL-ISLAM 1 NGESREP BOYOLALI
Nur Asiyah, M.A
The spreading of SDIT made madrasa think hard how to survive and to get the students. Although madrasa got the facilities from the government, finally the responds of the society became the quality measurement of schools. In fact, the better quality of the school decided the quantity of the students. Different from the other madrasa that lack of students, MI Al-Islam 1 Ngesrep existed among the raising of SDIT. The society interested and trusted this madrasa to educate their children because the development of curriculum that was applied and several achievements that got. This research was aimed at describing the development of madrasah curriculum to face the global context and finding the way to integrate pesantren concept and madrasa curriculum in the teaching learning process. Besides that, this research was also aimed at describing the impact of the integration between pesantren concept and madasa curriculum.
This research was conducted by descriptive qualitative approach. The researcher used trustworthiness of data, particularly in seeking the credibility of data. Triangulation technique also applied to support the credibility of data. The data related to the discussed subject are collected, selected and analyzed by using descriptive analysis. The data obtained are presented descriptively.
The result of the research showed that to face the global challenge, MI Al-Islam 1 Ngesrep applied and updated the newest curriculum that was developed by Ministry of Religious Affair and Ministry of Education and Culture. The teachers used to participate in training and seminar related to curriculum development. The integration between pesantren and madrasa curriculum was done in every subject such as the teacher taught history by raising the spirit in that subject. The concept of pesanten was applied before studying namely all the students had to read the holy Qur’an. The students prayed dhuha in the rest time and they had to memorize juz amma and additional pesantren lesson in the free lesson after the test. It was different from Islamic integrated schools such as SDII, SDI, or SDIT. In these schools, the implementation of integration was done in all subjects such as studying Science the teacher had to explain based on the religion concept. Therefore it needed a long time to adopt this concept into madrasa. The integration between pesantren and madrasa curriculum was easier to be applied and duplicated in several places of madrasa. By applying this concept madrasa can keep the genuine of madrasa character. The result of the integration of pesantren and national curriculum showed that this madrasa still exists although the raising of SDIT growing faster. The society entrusted this school to educate their children. Besides that this school also got “A” (90) for accreditation from BAN on November 11th 2009. It was regarded as national standard school.
Key words: pesanten concept, madrasa curriculum, global context, integration
INTEGRASI KONSEP PESANTREN DAN KURIKULUM MADRASAH SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN MADRASAH UNTUK MENGHADAPAI PERSAINGAN GLOBAL SEBAGAIMANA YANG DIIMPLEMENTASIKAN
DI MI AL-ISLAM 1 NGESREP BOYOLALI
Menjamurnya SDIT membuat Madrasah berjuang keras bagaimana untuk tetap bertahan dan bagaimana bisa mendapatkan murid. Meskipun madrasah mendapatkan berbagai fasilitas dari pemerintah, namun pada akhirnya kualitas sekolah akan menentukan jumlah siswa. Berbeda dengan sejumlah madrasah yang kekurangan siswa, MI Al-Islam 1 Ngesrep ternyata berkembang diantara SDIT yang belakangan menjadi tren. Hal ini karena perkembangan kurikulum yang diimplementasikan dan segudang prestasi yang diraihnya. Penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan perkembangan kurikulum madrasah dalam menghadapi persaingan global sekaligus menemukan cara integrasi konsep pesantren dan kurikulum madrasah dalam proses belajar mengajar. Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan tentang dampak integrasi antara konsep pesantren dan kurikulum madrasah.
Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan deskriptif kulaitatif. Peneliti menggunakan validitas data untuk mencari kredibilitas data. Teknik triangulasi diterapkan untuk mendukung kredibilitas data. Data yang berhubungan dengan penelitian ini dikumpulkan, diseleksi, dan dianalisa menggunakan deskriptif analisis. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk menghadapi tantangan global, MI Al-Islam 1 Ngesrep ini selalu meng-update perkembangan kurikulum berdasarkan kurikulum terbaru yang dicanangkan oleh Kementerian Keagamaan dan Kementerian Pendidikan dan Budaya. Para guru sering diikutkan pelatihan dan seminar terkait dengan perkembangan kurikulum. Di sisi lain integrasi antara konsep pesantren dan kurikulum madrasah diaplikasikan pada masing-masing mata pelajaran. Misalnya pada saat siswa belajar sejarah, guru akan menumbuhkan semangat yang muncul dari pelajaran itu tanpa terbebani dengan intergrasi mata pelajaran lain. Konsep ini berbeda dengan sekolah Islam integrasi seperti SDII, SDI, ataupun SDIT. Di sekolah-sekolah tersebut, integrasi mata pelajaran diimplementasikan disemua mata pelajaran. Guru bisa saja mengajar IPA, Guru sekaligus menjelaskan materi berdasarkan agama. Tentu diperlukan waktu yang lama untuk mengadopsi konsep ini pada Madrasah. Integrasi konsep pesantren dan kurikulum madrasah lebih mudah untuk diaplikasikan dan diduplikasi diberbagai madrasah lain. Dengan mengaplikasikan konsep ini madrasah akan tetap bisa menjaga jatidiri karakter madrasah. Hasil integrasi antara kurikulum pesantren dan nasional menunjukkan bahwa sekolah ini masih tetap bertahan meskipun perkembangan SDIT tumbuh pesat. Masyarakat masih mempercayai sekolah ini untuk mendidik anak-anak mereka. Selain itu, sekolah ini mendapat nilai A (90) untuk akreditasi BAN pada tanggal 11 Nopember 2009. Sekolah ini diakui sebagai sekolah berstandar nasional.
Kata Kunci: konsep pesantren, kurikulum madrasah, persaingan global, integrasi
AS FOUND IN MI AL-ISLAM 1 NGESREP BOYOLALI
Nur Asiyah, M.A
The spreading of SDIT made madrasa think hard how to survive and to get the students. Although madrasa got the facilities from the government, finally the responds of the society became the quality measurement of schools. In fact, the better quality of the school decided the quantity of the students. Different from the other madrasa that lack of students, MI Al-Islam 1 Ngesrep existed among the raising of SDIT. The society interested and trusted this madrasa to educate their children because the development of curriculum that was applied and several achievements that got. This research was aimed at describing the development of madrasah curriculum to face the global context and finding the way to integrate pesantren concept and madrasa curriculum in the teaching learning process. Besides that, this research was also aimed at describing the impact of the integration between pesantren concept and madasa curriculum.
This research was conducted by descriptive qualitative approach. The researcher used trustworthiness of data, particularly in seeking the credibility of data. Triangulation technique also applied to support the credibility of data. The data related to the discussed subject are collected, selected and analyzed by using descriptive analysis. The data obtained are presented descriptively.
The result of the research showed that to face the global challenge, MI Al-Islam 1 Ngesrep applied and updated the newest curriculum that was developed by Ministry of Religious Affair and Ministry of Education and Culture. The teachers used to participate in training and seminar related to curriculum development. The integration between pesantren and madrasa curriculum was done in every subject such as the teacher taught history by raising the spirit in that subject. The concept of pesanten was applied before studying namely all the students had to read the holy Qur’an. The students prayed dhuha in the rest time and they had to memorize juz amma and additional pesantren lesson in the free lesson after the test. It was different from Islamic integrated schools such as SDII, SDI, or SDIT. In these schools, the implementation of integration was done in all subjects such as studying Science the teacher had to explain based on the religion concept. Therefore it needed a long time to adopt this concept into madrasa. The integration between pesantren and madrasa curriculum was easier to be applied and duplicated in several places of madrasa. By applying this concept madrasa can keep the genuine of madrasa character. The result of the integration of pesantren and national curriculum showed that this madrasa still exists although the raising of SDIT growing faster. The society entrusted this school to educate their children. Besides that this school also got “A” (90) for accreditation from BAN on November 11th 2009. It was regarded as national standard school.
Key words: pesanten concept, madrasa curriculum, global context, integration
INTEGRASI KONSEP PESANTREN DAN KURIKULUM MADRASAH SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN MADRASAH UNTUK MENGHADAPAI PERSAINGAN GLOBAL SEBAGAIMANA YANG DIIMPLEMENTASIKAN
DI MI AL-ISLAM 1 NGESREP BOYOLALI
Menjamurnya SDIT membuat Madrasah berjuang keras bagaimana untuk tetap bertahan dan bagaimana bisa mendapatkan murid. Meskipun madrasah mendapatkan berbagai fasilitas dari pemerintah, namun pada akhirnya kualitas sekolah akan menentukan jumlah siswa. Berbeda dengan sejumlah madrasah yang kekurangan siswa, MI Al-Islam 1 Ngesrep ternyata berkembang diantara SDIT yang belakangan menjadi tren. Hal ini karena perkembangan kurikulum yang diimplementasikan dan segudang prestasi yang diraihnya. Penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan perkembangan kurikulum madrasah dalam menghadapi persaingan global sekaligus menemukan cara integrasi konsep pesantren dan kurikulum madrasah dalam proses belajar mengajar. Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan tentang dampak integrasi antara konsep pesantren dan kurikulum madrasah.
Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan deskriptif kulaitatif. Peneliti menggunakan validitas data untuk mencari kredibilitas data. Teknik triangulasi diterapkan untuk mendukung kredibilitas data. Data yang berhubungan dengan penelitian ini dikumpulkan, diseleksi, dan dianalisa menggunakan deskriptif analisis. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk menghadapi tantangan global, MI Al-Islam 1 Ngesrep ini selalu meng-update perkembangan kurikulum berdasarkan kurikulum terbaru yang dicanangkan oleh Kementerian Keagamaan dan Kementerian Pendidikan dan Budaya. Para guru sering diikutkan pelatihan dan seminar terkait dengan perkembangan kurikulum. Di sisi lain integrasi antara konsep pesantren dan kurikulum madrasah diaplikasikan pada masing-masing mata pelajaran. Misalnya pada saat siswa belajar sejarah, guru akan menumbuhkan semangat yang muncul dari pelajaran itu tanpa terbebani dengan intergrasi mata pelajaran lain. Konsep ini berbeda dengan sekolah Islam integrasi seperti SDII, SDI, ataupun SDIT. Di sekolah-sekolah tersebut, integrasi mata pelajaran diimplementasikan disemua mata pelajaran. Guru bisa saja mengajar IPA, Guru sekaligus menjelaskan materi berdasarkan agama. Tentu diperlukan waktu yang lama untuk mengadopsi konsep ini pada Madrasah. Integrasi konsep pesantren dan kurikulum madrasah lebih mudah untuk diaplikasikan dan diduplikasi diberbagai madrasah lain. Dengan mengaplikasikan konsep ini madrasah akan tetap bisa menjaga jatidiri karakter madrasah. Hasil integrasi antara kurikulum pesantren dan nasional menunjukkan bahwa sekolah ini masih tetap bertahan meskipun perkembangan SDIT tumbuh pesat. Masyarakat masih mempercayai sekolah ini untuk mendidik anak-anak mereka. Selain itu, sekolah ini mendapat nilai A (90) untuk akreditasi BAN pada tanggal 11 Nopember 2009. Sekolah ini diakui sebagai sekolah berstandar nasional.
Kata Kunci: konsep pesantren, kurikulum madrasah, persaingan global, integrasi
No comments:
Post a Comment